Social Icons

Senin, 25 Februari 2013

ANAS VS SBY



Sebelum  Anas ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Hambalang. Pengungkapan kasus ini berawal dari nyanyian mantan bendahara Partai Demokrat Nazaruddin yang mengatakan bahwa Anas terlibat dalam kasus korupsi Hambalang. Irama nyanyian  Nazaruddin ini yang kemudian di soroti media sehingga membangun opini publik bahwa Anas Urbaningrum seakan-akan tersangka. Gencarnya media yang menyoroti keterlibatan Anas dalam kasus korupsi sehingga ini kemudian yang membuat menurunnya elektabilitas Partai Demokrat turun. Jauh sebelum Anas ditetapkan sebagai tersangka, salah satu politisi Demokrat Rohut Sitompul telah menyatakan Anas Urbaningrum mundur dari Ketua Umum Partai Demokrat. Menurunnya elektabilitas Partai Demokrat dari tahun ke tahun. kondisi ini direspon oleh majelis tinggi Partai Demokrat yang di ketuai oleh SBY. Rapat majelis tinggi memutuskan untuk memangkas wewenang Anas dan menganjurkan Anas Urbaningrum fokus untuk menyelesaikan masalah hukum.
 Dipahami dari hasil  keputusan majelis tinggi Partai Demokrat secara tersurat untuk menyuruh Anas mundur memang tidak ada, akan tetapi secara tersirat kuat indikasi ini merupakan proses untuk mengurangi wewenang Anas Urbaningrum. Secara halus dapat dipahami hasil keputusan majelis tinggi menyuruh Anas untuk mundur dengan cara halus. Sebelum Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka telah beredar sprindik. Kuat indikasi penyebaran dilakukan oleh pihak istana. Nama yang sempat mencuat kepermukaan adalah staff kepresidenan Imelda Sari. Beredernya sprindik Anas Urbaningrum yang kemudian menjadi pertanyaan public ada apa dengan beredarnya sprindik. Ditetapkannya Anas Urabaningrum sebagai tersangka oleh KPK menjawab rasa penasaran publik. Setelah sekian lama berita di media masa, baik itu cetak maupun elektronik yang memberitakan tentang kasus korupsi mengenai keterlibatan Anas Urbaningrum dalam kasus korupsi Hambalang. Dengan bukti bahwa Anas menerima gratifikasi Toyota Harrier. Sebelum penetapan sebagai tersangka, Anas Urbaningrum telah menandatangani pakta integritas.
Dari cerita sampai ditetapkan Anas sebagai tersangka disadari atau tidak seperti cerita film yang ada sutradara yang mengatur berjalannya cerita. Skenario berjalannya cerita begitu rapi. Anas Urbaningrum menyadari bahwa ada upaya untuk melengserkannya dari Ketua Umum Partai Demokrat. Upaya melengseran Anas tidak mudah karena Anas punya kekuatan diakar rumput. Pelengseran  Anas bisa terjadi ketika ada kekuatan kekuasaan.  Perasaan bahwa ada kekuasaan yang akan melenserakan sudah tercium oleh Anas. Dari status BBM sebelum anas ditetapkan sebagai tersangka Anas beberapa kali mencoba mengungkapkan rasa hatinya lewat BBM dengan status “politik para sangkuni” yang  artinya orang yang ingin orang lain celaka. Status BBM kedua yakni pasca pidato dari SBY yang mengambil alih wewenang partai dari ketua umum demokrat. anas menulis statusnya dengan “ojo dumeh”, yang secara bebas diterjemahkan dengan “jangan mentang-mentang”. Status BBM Anas ke tiga “Nabok Nyilih Tangan” artinya melakukan perbuatan buruk dengan cara menyuruh orang lain.
Apa yang disampaikan Anas Urbaningrum melalui BBM mengisyaratkan ada kekuatan besar dibelik ditetapkan sebagai tersangka. Kalau diperhatikan dari proses ditetapkan Anas sebagai tersangka ini sangat jelas bagaimana mengambarkan pertarungan antara Anas dengan SBY. Seperti apa yang dikatakan Anas Urbaningrum bahwa ada konspirasi yang dilakukan oleh memilik kekuasaan dalam penetapannya sebagai tersangka. Padangan Anas Urbaningrum bias saja benar ketika dilihat dari proses sampai Anas dietapkan sebagai tesangka. Pada satu sisi apa yang dilakukan SBY sudah cukup tepat dalam proses mengusur Anas dari Partai Demokrat. Sebagai pendiri partai SBY memiliki tanggung jawab moral untuk memajukan Partai Demokrat. Dilhat dari  kemenangan Partai Demokrat tidak lain menjual figur SBY yang identik dengan santu, demokratis dan bersih. SBY sadar betul Anas merupakan biang kerok menurunnya ektabilitas  Partai  Demokrat. SBY punya kepentingan kenapa Anas Urbaningrum harus didepak dari Partai Demokrat.
Menurut saya ada beberapa alasan pertama, SBY ingin mempertahankan politik dinasti. SBY sebagai pendiri partai sudah tentu tidak ingin partai yang didirikan dikuasai oleh bukan keluarga Cikeas. Jika Anas Urbaningrum yang menjadi ketua umum Partai Demokrat yang notabenenya memiliki loyalis yang militan dan jaringan sampai akar rumput. Baik jaringan struktural  sebagai kader partai atau jaringan sebagai mantan aktivis pada suatu organisasi mahasiswa islam tertua dinegeri ini.  Anas sebagai senior dan mantan aktivis tentu untuk melanggengkan kekuasaan akan berusaha merekrut kader partai yang berafiliasi dengan  kepentingan Anas. Seandaikan anas melakukan itu, tentu sangat mengancam eksistensi dari keluarga Cikeas. SBY menyadari betul bahwa kekuasaan di Partai Demokrat tidak boleh lebas dari keluarga Cikeas. Dengan mundurnya anas otomatis SBY lebih bebas bermain menguatkan gurita kekuasaan Cikeas. Kedua, Anas Urbaningrum dianggab gagal meningkatkan elektabilitas Partai demokrat. Ketiga, Anas tersandung kasus hukum korupsi hambalang yang kemudian merusak pencintraan Partai Demokrat sebagai partai yang bersih menjadi partai koruptor.
SBY paham betul bagaimana Anas sangat kuat di tingkat gress root. Kemenangan Anas Urbaningrum pada kongres di Bandung membuktikan bagaimana kuatnya seorang Anas untuk bisa dikalahkan. Oleh karena itu cara mendepak Anas dari demokrat tidak bisa dengan cara kasar. Momentum kasus Anas dimanfaatkan oleh Sby bisa menggusur Anas dari partai demokrat. Dari cerita yang saya sampaikan di atas bagaimana sebuah skenario terstruktur dan rapi yang di alami Anas sampai dengan Anas mundur dari ketua umum Partai Demokrat.
Bagi Anas Urbaningrum dengan kasus yang dialami tidak tinggal diam.  Sebagai mantan aktivis Anas paham bahwa dirinya dizholimi. Menarik dari pidato yang disampaikan Anas ketika konferensi pers intinya Anas adalah bayi yang lahir tidak diharapkan. Selanjutnya Saya meyakini kebenaran dan keadilan pangkatnya lebih tinggi dari fitnah dan rekayasa. Sampai dengan pernyataan Anas yang mengatakan ini bukan tutup buku, tapi permulaan halaman pertama. Anas Urbaningrum yang dibesarkan dalam lingkungan gerakan, tentu menyadari apa yang harus dilakukan ketika ketidakadilan itu diterimanya. Menjadi pertanyaan apa yang akan dilakukan Anas Urbaningrum dalam rangka melawan kekuasan yaitu SBY. Jawaban ini yang menarik yang ditunggu oleh rakyat Indonesia. Sekiranya cocok pepatah ini untuk Anas Urbaningrum lebih baik putih tulang dari pada putih mata, maksudnya adalah kalau jatuh jangan sendiri harus dijatuhkan juga yang lain.
Babak pertama dari pertarung ini dimenangkan oleh SBY. Sebagai mantan aktivis Anas tentu memliki seribu jurus untuk melakukan serangan. Akankah serangan balik Anas bias membuat SBY KO. Di tunggu.



Oleh: Nofri Andri Yulan
Presiden Mahasiswa Unri 2011-2012/PD KP KAMMI Riau













Tidak ada komentar:

Posting Komentar